Berita
PEMKAB PUNCAK JAYA GELAR PEMBINAAN PASCA PELAYANAN KB DI DISTRIK MULIA, DORONG KESADARAN MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA
PEMKAB PUNCAK JAYA GELAR PEMBINAAN PASCA PELAYANAN KB DI DISTRIK MULIA, DORONG KESADARAN MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA
Nomor Pers Release : 163/PR/DISKOMINFO/X/2025
Mulia,(Rabu, 29/10)_Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (BP3AKB) menyelenggarakan kegiatan Pembinaan Pasca Pelayanan bagi peserta program Keluarga Berencana (KB) di Distrik Mulia. Kegiatan ini merupakan bagian dari program Pengendalian dan Pendistribusian Alat serta Obat Kontrasepsi yang didanai melalui Dana Otonomi Khusus (Otsus) Tahun Anggaran 2025.
Acara ini diikuti oleh 70 peserta KB dan dibuka secara resmi oleh Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah Kabupaten Puncak Jaya, Risa Siswojo, S.IP., M.AP. Turut hadir Kepala Dinas BP3AKB, Ursula Waninop, S.Km., Kes., Kepala Bidang KB Periben Enumbi, ST., serta narasumber utama dr. DN Kristal Ariyaja, Sp.OG.
Tujuan dan Manfaat Program
Dalam laporannya, Kepala Dinas BP3AKB menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pembinaan kepada peserta KB agar tetap aktif dan konsisten dalam menjalankan program. Program KB merupakan salah satu pilar utama dalam peningkatan kesehatan ibu dan anak, dengan fokus pada penurunan angka kelahiran dan pencegahan kehamilan berisiko tinggi.
Ursula juga menegaskan bahwa pelaksanaan program KB memiliki dasar hukum yang kuat, yaitu Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dan Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga. Menurutnya, KB bukan untuk melarang kehamilan, melainkan untuk mengatur jarak kelahiran demi menjamin kesehatan ibu dan anak serta meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Sambutan Pemerintah Daerah
Dalam sambutannya, Plh. Sekda Risa Siswojo, S.IP.,M.AP menyampaikan permohonan maaf dari Bupati Puncak Jaya yang berhalangan hadir karena tugas kedinasan. Ia menyampaikan amanat Bupati bahwa program KB merupakan bagian dari gerakan pembangunan manusia seutuhnya.
“Melalui program KB, kita ingin membentuk keluarga kecil yang bahagia, sehat, dan sejahtera. Dari keluarga yang terencana, kita akan melahirkan generasi yang unggul, berdaya saing, dan memiliki masa depan cerah,” ujarnya.
Beliau juga menyampaikan tiga pesan penting dari Bupai yakni tenaga pelaksana dan kader KB harus meningkatkan kualitas pelayanan yang ramah dan berkelanjutan, koordinasi lintas sektor antara BP3AKB, Dinas Kesehatan, dan tokoh masyarakat harus diperkuat dan Masyarakat perlu semakin sadar akan pentingnya perencanaan keluarga sebagai jalan menuju kesejahteraan.
Dirinya juga menegaskan bahwa alat kontrasepsi bukan hanya untuk perempuan, tetapi juga tersedia untuk laki-laki melalui metode vasektomi. Hal ini menunjukkan bahwa tanggung jawab KB adalah kewajiban bersama antara suami dan istri.
Materi Kesehatan Reproduksi
Sebagai narasumber utama, dr. DN Kristal Ariyaja, Sp.OG., menyampaikan materi bertema “Kontrasepsi Operatif”. Ia menjelaskan dua jenis utama kontrasepsi permanen bahwa Tubektomi untuk perempuan dan Vasektom untuk laki-laki
Kedua metode ini ditujukan bagi pasangan yang tidak lagi berencana memiliki anak. Dokter Kristal menekankan bahwa perencanaan keluarga adalah tanggung jawab bersama, dan melalui pemahaman yang benar, masyarakat diharapkan lebih terbuka terhadap pentingnya kesehatan reproduksi dan kesejahteraan keluarga.
Kegiatan ini diharapkan menjadi momentum untuk memperkuat sinergi antara instansi pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat dalam meningkatkan kualitas pelayanan KB di Kabupaten Puncak Jaya. Dengan pelaksanaan yang berkelanjutan dan dukungan semua pihak, program KB diharapkan mampu mewujudkan keluarga kecil yang sehat, bahagia, dan sejahtera — menuju Puncak Jaya yang tangguh, mandiri, dan berdaya saing.