Follow us:

Berita

DP3AKB GELAR RAT TPPS KABUPATEN PUNCAK JAYA PERKUAT SINERGI, TARGETKAN GENERASI BEBAS STUNTING

Home / Berita / DP3AKB GELAR RAT TPPS KABUPATE...
DP3AKB GELAR RAT TPPS KABUPATEN PUNCAK JAYA PERKUAT SINERGI, TARGETKAN GENERASI BEBAS STUNTING

DP3AKB GELAR RAT TPPS KABUPATEN PUNCAK JAYA PERKUAT SINERGI, TARGETKAN GENERASI BEBAS STUNTING

Diposting pada 19 September 2025

Nomor Pers Release : 127/PR/DISKOMINFO/IX/2025

Mulia, (Jumat, 19/09)_ Dalam rangka memperkuat komitmen lintas sektor terhadap percepatan penurunan stunting di Kabupaten Puncak Jaya, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) menggelar rapat koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) tingkat kabupaten. Kegiatan ini berlangsung di kantor DP3AKB.

Rapat ini dibuka langsung oleh Asisten Bidang Administrasi Umum, Risa Siswoyo, S.IP., M.AP., didampingi oleh Sekretaris DP3AKB Abdul Manan, SH., M.KP., serta Pasi Ops Kodim 1714/PJ. Hadir pula perwakilan dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang menangani stunting. 

Dalam sambutannya, Risa Siswoyo menyampaikan TPPS dibentuk berdasarkan arahan Presiden Republik Indonesia untuk mempercepat penurunan angka stunting secara terintegrasi dan lintas sektor, sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.

pesan kuat mengenai pentingnya kolaborasi dan kesadaran kolektif dalam menghadapi isu stunting yang masih menjadi tantangan serius di wilayah pegunungan Papua.

"Hari ini kita berkumpul bukan sekadar untuk memenuhi agenda rapat, tetapi untuk menyatukan tekad dan langkah dalam menghadapi persoalan yang menyangkut masa depan anak-anak kita. Stunting bukan hanya soal angka, bukan hanya soal data. Ini adalah soal kualitas hidup, soal harapan, dan soal keberlangsungan generasi kita," ujar Risa membuka sambutannya.

Ia menekankan bahwa penurunan stunting tidak bisa dilakukan secara parsial atau sektoral. Menurutnya, TPPS harus menjadi wadah koordinasi yang aktif, responsif, dan mampu menjembatani berbagai program lintas instansi.

"Saya ingin mengingatkan kita semua bahwa penurunan stunting bukan hanya tugas DP3AKB, bukan hanya tanggung jawab Dinas Kesehatan, bukan hanya urusan tenaga medis. Ini adalah tanggung jawab kita bersama. Pemerintah, TNI, tokoh masyarakat, kader posyandu, bahkan keluarga itu sendiri harus terlibat aktif," tegasnya.

Risa menyampaikan harapannya agar rapat koordinasi ini menghasilkan rencana aksi yang konkret dan dapat segera diimplementasikan.

"Saya berharap dari rapat ini lahir komitmen bersama, bukan hanya di atas kertas, tetapi dalam tindakan nyata. Mari kita jadikan TPPS sebagai garda terdepan dalam perjuangan melawan stunting. Demi anak-anak kita, demi masa depan Puncak Jaya yang lebih sehat dan lebih kuat," harap risa.

Dirinya juga menyampaikan kabar yang membanggakan untuk Kabupaten Puncak Jaya. Dimana Puncak Jaya berhasil meraih Juara II dalam kategori percepatan penurunan stunting tingkat Provinsi Papua Tengah.

Prestasi ini menjadi sorotan dalam sambutan Risa, yang menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah bekerja keras dalam menjalankan program TPPS.

“Saya sangat bangga dan bersyukur, karena Kabupaten Puncak Jaya berhasil meraih Juara II dalam penanganan stunting tingkat provinsi. Ini bukan pencapaian individu, tapi hasil kerja keras kita semua—dari pemerintah daerah, tenaga kesehatan, kader posyandu, hingga masyarakat,” ujar Risa dengan penuh semangat.

Dalam pemaparan materi oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Puncak Jaya, Junaedi menjelaskan secara komprehensif tentang dasar hukum pembentukan TPPS, struktur organisasi, serta tugas dan fungsi masing-masing anggota tim. Ia menekankan bahwa TPPS bukan sekadar forum koordinasi, tetapi merupakan garda terdepan dalam pelaksanaan intervensi stunting di daerah.

“TPPS dibentuk berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021. Tim ini harus mampu mengintegrasikan berbagai program lintas sektor, mulai dari intervensi spesifik seperti pemberian makanan tambahan, hingga intervensi sensitif seperti perbaikan sanitasi dan edukasi pola asuh,” ujar Junaedi.

Junaedi mengajak seluruh peserta untuk tidak hanya memahami konsep TPPS, tetapi juga berkomitmen dalam pelaksanaannya. Ia menekankan bahwa keberhasilan program sangat bergantung pada kolaborasi dan konsistensi semua pihak.

“Penurunan stunting bukan tugas satu dinas. Ini adalah kerja bersama. Kita harus saling mendukung, saling menguatkan, dan terus bergerak. Jangan tunggu program besar, mulai dari aksi kecil yang berdampak besar,” pungkasnya.


Bagikan:
Call Center Diskominfo