Berita
CEGAH KANKER SERVIKS: PAP SMEAR LANGKA KECIL, MANFAAT BESAR UNTUK KESEHATAN PEREMPUAN PUNCAK JAYA
CEGAH KANKER SERVIKS: PAP SMEAR LANGKA KECIL, MANFAAT BESAR UNTUK KESEHATAN PEREMPUAN PUNCAK JAYA
NOMOR PERS RELEASE : 179/PR/DISKONINFO/XI/2025
Mulia, (17/11)_Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Puncak Jaya gelar sosialisasi pengendalian dan pendistribusian kebutuhan alat dan obat kontrasepsi serta pelayanan KB dengan sub kegiatan pembinaan pelayanan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi di fasilitas kesehatan termasuk jaringan dan jejaringnya. Berlangsung di Aula DP3AKB.
Kegiatan ini dihadiri oleh Plh. Sekda Risa Siswojo, S.IP.,M.AP sekaligus membuka sosialisasi ini, dr. DN Krisna Arijaya, SpOG selaku pemateri dan 170 peserta sosialisasi.
Pada kesempatan itu, sekertaris DP3AKB Gusti menjelaskan bahwa Kanker serviks adalah penyakit berbahaya yang menjadi penyebab kematian nomor dua pada perempuan di Indonesia. Setiap tahun, sekitar 21 ribu perempuan meninggal. Karena itu, pemeriksaan pap smear sangat penting untuk mendeteksi kanker serviks sejak dini. Jika diperiksa lebih awal, penyakit ini bisa dicegah atau ditangani lebih cepat.
Komitmen Pemerintah Kabupaten Puncak Jaya berkomitmen meningkatkan kesehatan masyarakat, khususnya perempuan. Data dari RSUD Mulia dan Puskesmas Mulia menunjukkan ada 4–5 kasus yang terdeteksi sel ganas dan perlu pemeriksaan lanjutan.
Namun, masih banyak perempuan yang belum tahu pentingnya pap smear. Untuk itu, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana mengadakan sosialisasi pemeriksaan pap smear.
Ia menyampaikan "Tujuan dari sosialisasi ini adalah untuk memberikan pengetahuan tentang kanker serviks, mengajak perempuan untuk rutin melakukan pemeriksaan pap smear, mencegah dan mendeteksi kanker serviks lebih awal,"bebernya.
Dirinya juga menyinggung bahwa kegiatan ini menggunakan Dana Otonomi Khusus Kabupaten Puncak Jaya Tahun Anggaran 2025.
Plh. Sekda Risa Siswojo, S.IP.,M.AP dalam sambutannya mengatakan bahwa Kanker serviks merupakan penyebab kematian tertinggi kedua pada perempuan di Indonesia. Meski mematikan, penyakit ini sebenarnya dapat dicegah dan dideteksi sejak dini melalui pemeriksaan Pap Smear maupun metode visual inspeksi. Dengan deteksi dini, kelainan dapat ditemukan pada tahap awal sebelum berkembang menjadi kanker yang berbahaya dan sulit diobati.
Risa Siswojo menegaskan bahwa kegiatan ini difokuskan pada kaum perempuan, khususnya ibu rumah tangga dan perempuan usia reproduksi. Namun, peran laki-laki juga sangat penting. Para suami diharapkan dapat mendorong istrinya untuk segera melakukan pemeriksaan apabila ditemukan gejala atau kelainan, sehingga kesehatan keluarga dapat terjaga.
“Saya atas nama pimpinan menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada dinas terkait yang telah melaksanakan kegiatan sosialisasi dan edukasi ini. Program ini tentu tidak mudah karena harus menjangkau seluruh distrik dan kampung di wilayah Kabupaten Puncak Jaya,” ujar risa.
Beliau juga memberikan beberapa arahan penting terkuat dengan kegiatan seperti ini. "Dinas terkait perlu terus meningkatkan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat, Fokus utama diarahkan kepada ibu rumah tangga dan perempuan usia reproduksi dan Pemeriksaan langsung di lapangan harus diperluas agar menjangkau seluruh wilayah," ucapnya.
Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pemeriksaan Pap Smear sebagai upaya pencegahan kanker serviks, sekaligus memperkuat komitmen pemerintah daerah dalam menjaga kesehatan perempuan dan keluarga di Kabupaten Puncak Jaya.
Pada kegiatan sosialisasi pemeriksaan pap smear ini,banyak peserta menyampaikan kesan positif. Seorang ibu dari Distrik Mulia mengatakan secara langsung, “Saya baru tahu kalau pap smear bisa mendeteksi kanker serviks sejak dini. Penjelasan dokter sangat jelas dan membuat saya bersemangat untuk segera melakukan pemeriksaan.”
Peserta lain menambahkan, “Selama ini kami kurang paham tentang kanker serviks. Setelah mengikuti sosialisasi, kami jadi mengerti bahwa pemeriksaan pap smear itu penting sekali untuk menjaga kesehatan perempuan.” Respon ini menunjukkan bahwa kegiatan sosialisasi berhasil membuka wawasan baru bagi masyarakat.
Ada juga peserta yang menyampaikan harapannya, “Kami berharap kegiatan seperti ini tidak hanya sekali saja, tetapi bisa dilakukan rutin di setiap distrik. Dengan begitu, semakin banyak perempuan yang sadar dan mau melakukan pemeriksaan pap smear.” ujarnya.
Seorang peserta muda menutup dengan kalimat penuh semangat, “Saya akan mengajak teman-teman dan keluarga untuk ikut pemeriksaan pap smear. Karena sekarang saya tahu, menjaga kesehatan itu harus dimulai dari diri sendiri.” pungkasnya (*).