Mulia (PUNCAKJAYAKAB.GO.ID) – Kabupaten Puncak Jaya Provinsi Papua dikaruniai hasil alam yang sangat berlimpah dan sangat murni, karena berada di ketinggian 3.000 MDPL (Meter Diatas Permukaan Laut), terbukti, adanya hasil alam yang tersebunyi yaitu Kopi Mulia jenis Arabika yang berasal dari Amerika Serikat, dengan citra aroma enak yang sangat tinggi, berada di kebun Kampung Muliagambut, Distrik Mulia, Rabu siang (16/02/2022).
Salah satu petani kopi yang ditemui yaitu Yatimus Wonda, menurut keterangannya, ia memulai menanam bibit kopi jenis arabika dari Misionaris dari Amerika Serikat sejak tahun 1980, hingga sampai saat ini bisa menanam bibit kopi ini sampai 1 Hektare lahan.
“Dulu ini saya mendapatkan dari mionary yang masuk membawa bibit kopi arabika dari amerika serikat ke daerah saya sejak tahun 1980, dan awalnya bibit ini saya tanam disebrang sungai, kemudian baru saya bawa kesini, dan sekarang saya sudah bisa menanam bibit kopi mulia sampai 1 hektare lahan,” ucap Yatimus Wonda.
Namun, sampai saat ini penamaman Kopi Arabika Mulia masih menggunakan metode tradisonal dalam menanam, memetik, menjemur, blender kopi dengan mesin seadanya, sampai mengemas per kilogram.
“Sampai saat ini, saya masih menggunakan metode tradisional dalam menanam, memetik, menjemur sampai 5 hari, blender kopi dengan mesin seadanya, sampai mengemas per kilo gram untuk saya jual,” tandas Yatimus Wonda.
Ia menuturkan, penjualan Kopi Arabika Mulia ini sudah sampai DKI Jakarta, timika sampai Nabire Provinsi Papua.
“Untuk saat ini penjualan kopi sudah sampai di DKI Jakarta, sampai orang Jakarta pesan ke saya, nanti sekitar 20 – 30 Kilogram kita kirim pesan sama saya, dari timika, nabire papua juga sering minta pesanan kopi ini ke saya lalu saya kirim lewat pos dan lain-lain,” tutur Yatimus Wonda.
Yatimus Wonda menjelaskan harga Kopi Arabika Mulia, di DKI Jakarta dijual dengan harga RP. 300.000 per kilo gram, namun di Mulia dijual dengan harga Rp. 100.000 per kilo gram.
“Harga per kilogramnya ini adalah karena kemarin kita pameran ke Jakarta itu saya jual Rp. 300.000 per kilo gram, dan kalau beli disini kita jual Rp. 100.000 per kilo gram,” jelas Yatimus Wonda.
Sementara itu, Bupati Puncak Jaya Dr. Yuni Wonda, S.Sos, S.I.P, M.M beserta Dinas Lingkungan Hidup, Perkebunan dan Peternakan sering datang ke kebun budidaya kopi arabika mulia untuk kontrol dan melihat kebun.
“Kemarin-kemarin Bupati sering datang kesini, sekarang sudah tidak kesini lagi, bahkan ada dari Dinas Pertanian dan Peternakan sering kesini, untuk kontrol-kontrol kebun,” tandas Yatimus Wonda.
Yatimus tak lupa menyampaikan terima kasih kepada Bupati Puncak Jaya atas dukungannya kepada petani kopi di Puncak Jaya
“terima kasih bapak Bupati Dr. Yuni Wonda atas bantuan alat kopi serta pelatihan budidaya dan pengolahan kopi oleh tim ahli dari Jawa, yang sudah latih kami petani sampai paham cara budidaya yang benar”
Bahkan, dirinya berharap kepada Bupati Puncak Jaya dan bersama Dinas terkait membuat kebun kopi arabika mulia ini menjadi objek wisata baik masyarakat lokal maupun wisatawan, dengan tersedianya gudang, panataan kebun hingga tersedianya mesin blender kopi yang maksimal.
“Harapan saya bisa mengolah kopi ini selamanya, sampai saya tua hingga anak saya bisa meneruskan, untuk bisa menanam kopi, petik kopi sampai diminum dan saya sangat berharap kepada Bupati Puncak Jaya dan Dinas Lingkungan Hidup, perkebunan dan Perternakan bisa membantu kebun kopi arabika mulia ini menjadi objek wisata bagi masyarakat lokal dan wsiawatawan, dengan tersedianya gudang, alat blender kopi yang memadai, hingga bisa Kopi Arabika Mulia ini menjadi oleh-oleh khas Mulia,” harap Yatimus Wonda.
Kopi Mulia merupakan jenis kopi Arabika sebagai potensi unggulan daerah dan sudah punya nama baik regional Papua maupun nasional, tutur bupati dalam wawancara bulan Nopember 2021
“Kopi mulia itu punya aroma khas dan sudah punya nama di Provinsi Papua bahkan nasional, kopi ini jadi produk unggulan daerah. Sebagai upaya promosi, kopi mulia dalam PON XX Papua telah menyumbang sebanyak 1.500 bungkus kopi kepada panitia PON sebagai buah tangan bagi official dan atlit tutur Yuni Wonda” (KominfoPJ/Hari).