Mulia (puncakjayakab.go.id), Pukul 08.00 Wit seluruh rombongan yang akan menghadiri acara perdamaian di Distrik Ilu, berkumpul di halaman Kantor Bupati Puncak Jaya Selasa (7/9/21). Perjalanan Robongan Bupati dan Forkopimda dari Kota Mulia ke Distrik Ilu, ditempuh selama 1 jam melalui ruas jalan trans papua sepanjang 40 Km. Setiba di Ilu rombongan Bupati disambut unsur Tripika Ilu, Kepala Kampung dan tokoh masyarakat di Kantor Distrik Ilu, selanjutnya rombongan beristirahat sejenak sebelum menuju lokasi pelaksanaan pesta perdamaian di Lapangan Pendidikan Kampung Wurak Distrik Ilu.
Turut dalam Rombogan Bupati Puncak Jaya Ketua DPRD Zakairas Telenggen, Dandim 1714/PJ Letkol Inf. Rofi Ardiansyah, Kapolres Puncak Jaya yang diwakili Wakapolres Kompol Irianto Jhon, S.Sos. Danyon 613/RJA Letkol Inf. Prio Handoyo, Danyon Mekanis 521/DY Letkol Inf. Bayu Anjas Asmoro, Sekda Tumiran, S.Sos , Ketua TP-PKK Ny. Ursula W. Wonda, Ketua Persit KCK Kodim 1714 dr. Angky, Ketua DWP Ny. Manikem Tumiran, para asisten, staf ahli, para kepala OPD, Para Kepala Distrik, Kepala Kampung, Ketua GIDI Wiayah Yamo dan Wilayah Yalu, Tokoh Adat, Tokoh Masyarakat dan kedua kubu (kelompok atas dan bawah) yang bertikai.
Mendahului acara perdamaian, dilaksanakan ibadah singkat dan doa pembukaan oleh Ketua GIDI Wilayah Yalu Pdt. Terri Eliba dan menyampaikan bahwa acara perbuatan baik akan menghasilkan yang baik kemudian dilanjutkan pembacaan surat pernyataan oleh Tekies Kogoya, perwakilan keluarga pelaku yang menyatakan bahwa pihak pelaku dengan sungguh-sungguh bersedia menyelesaiakan konflik adat secara kekeluargaan dan meminta maaf kepada keluarga korban dan menghapus semua dendam dan permusuhan dan saudara oleh Detius Wonda perwakilan keluarga pihak korban menyatakan bahwa sepakat menyelesaikan konflik secara adat dan kekeluargaan, sepakat saling memaafkan dan menghapus segala permusuhan dilanjutkan penandanganan surat pernyataan yang tertuang dalam BA Perjanjian Damai Nomor : 189/721/SET.
Acara Perdamaian ini dihadiri oleh kedua kubu sekitar 2.000 orang yang memenuhi lapangan pendidikan Ilu untuk menyaksikan langsung acara perdamaian dan penyerahan dana bantuan perdamaian oleh Bupati Puncak Jaya sebesar Rp. 10 Miliar kepada Pihak Bawah Rp. 5 Miliar yang diterima oleh Kinen Wonda dan pihak atas Rp. 5 Miliar yang diterima oleh Absen Kogoya, sedangkan bantuan dari anggota DPRD diserahkan oleh Ketua DPRD sebanyak Rp. 2 Miliar kepada pihak bawah sebesar Rp. 1 Miliar dan pihak atas sebesar Rp. 1 Miliar, total dana bantuan sebanyak Rp. 12 Miliar. Penyerahan dana ini disambut dengan rasa sukacita dan bahagia dari kedua belah kubu yang bertikai, tak sedikit peserta yang hadir meneteskan air mata karena haru menyambut perdamaian yang sudah lama dinanti.
Suatu Berkat Tuhan yang luar biasa, dalam acara perdamaian ini kedua belah pihak saling bersalaman antara diwakili oleh Kinen Wonda kepala perang kubu bawah dan Absen Kogoya kepala perang kubu atas didepan Bupati Puncak Jaya Yuni Wonda, Forkopimda, Tripika, Tokoh Agama, Tokoh Adat dan Tokoh Pemuda. Salaman ini pertanda kedua belah pihak telah berdamai dan semua masalah adat pada hari ini juga berakhir. Masyarakat telah dapat kembali beraktifitas seperti biasa tanpa ada sekat dan permusuhan.
Bupati Puncak Jaya Yuni Wonda menyampaikan puji syukur kepada Tuhan YME karena kegiatan ini berjalan dengan aman, damai dan lancar, terjadinya perang ini ditengarai dampak dari pelantikan 302 kepala kampung oleh Bupati Puncak Jaya pada tanggal 22 Juni 2018 di Lapangan Alun-Alun Kota Pagaleme Mulia. Peperangan ini terjadi di wilayah II yaitu di Distrik Kalome, Waegi, Wonwi, Yamoneri, Ilu, Taganombak, Nioge, Nume dan Gubume yang berdampak pada macetnya pelayanan kesehatan, pendidikan, pembangunan dan pelayanan gereja. Dalam wawancara Yuni Wonda menyampaikan bahwa secara adat untuk menuju perdamaian ada tiga tahapan adat yang harus dilakukan yaitu pertama belah kayu doli, tahap kedua yaitu mencari nafkah atau dana untuk membayar denda kepala korban kemudian melakukan bakar batu khusus laki-laki dan tahap ketiga yaitu perdamian dalam bentuk bakar batu untuk makan bersama.
Yuni Wonda menegaskan bahwa kehadiran Pemerintah dalam acara perdamian ini sebagai fasilitator dan mediasi, mengingat jika tidak dimediasi maka persoalan perang ini tidak akan pernah selesai, untuk itu saya Bupati Puncak Jaya dan Unsur Forkopimda hadir di acara perdamaian sekaligus memberi bantuan sebesar Rp. 12 Miliar. Bantuan ini sebagai wujud tanggung jawab pemerintah mendamaikan warganya yang bertikai agar tercipta kondusifitas daerah demi normalnya penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pelayanan kemasyarakatan. Dengan penyerahan dana hari ini serta penandatangan surat pernyataan di atas materai 10 ribu, semua persoalan perang telah selesai dan berpesan kepada masyarakat bahwa Bupati Puncak Jaya hanya satu dan mengajak semua masyarakat Puncak Jaya bersatu berpikir dan mengambil peran dalam membantu Pemerintah mensukseskan kegiatan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kemasyarakatan.
(Kominfo Puja)