Mulia, (PUNCAKJAYAKAB.GO.ID) Sebagai daerah yang berada pada ketinggian di 1.500-4.000 mdpl, Kabupaten Puncak Jaya dikaruniai berkat hasil pertanian yang luar biasa, salah satu diantaranya adalah Kopi Arabica Organik yang telah lama dibudidayakan oleh masyarakat lokal dari pengembangan induk yang dibawah langsung oleh para misionaris puluhan tahun yang lalu. Keberadaan kopi arabika di Kabupaten Puncak Jaya menjadi komoditas unggulan daerah dengan aroma dan cita rasa tinggi.
Sebagai wujud rasa syukur dan bangga atas perhelatan PON XX Papua yang akan digelar dari tanggal 2 -15 Oktober 2021, Pemerintah Kabupaten Puncak Jaya siap menyukseskan dan berpartisipasi dalam PON XX dengan menyiapkan oleh-oleh atau cendera mata berupa Kopi Mulia dan Minyak Buah Merah yang tidak tanggung-tanggung jumlahnya sekitar 2.000 bungkus dalam tiga variasi ukuran yaitu kemasan 250 gram, 100 gram dan 20 gram berbentuk kopi mix, ungkap kepala Dinas Lingkungan Hidup, Perkebunan dan Peternakan (LHPP) Kabupaten Puncak Jaya Yanius Telenggen, SH. M.KP.
Lanjut Yanius Telenggen, dalam upaya memperkenalkan Kopi Mulia dan Minyak Buah Merah pada peserta dan pengunjung PON XX Papua 2021, Bupati Puncak Jaya Dr. Yuni Wonda, S.Sos. S.IP. MM menginstruksikan saya selaku kepala Dinas LHPP untuk berkoordinasi dengan Panitia PB PON XX Bidang Sosial Ekonomi untuk diikutkan dalam Festival Kopi PON XX Papua yang akan diselenggarakan pada tanggal 3-8 Oktober 2021 di Jayapura.
Kopi bubuk mulia ini berasal dari biji kopi pilihan dari petani lokal binaan Dinas LHPP yang telah mendapatkan pelatihan cara budidaya dan pengolahan pasca panen oleh Dinas LHPP bekerjasama dengan Sustainable Coffee Flatform Of Indonesia ( SCOPI). Kopi Bubuk Arabika Organik Puncak Jaya juga pernah mengikuti pameran Kopi Nasional yang dilaksanakan pada September Tahun 2019 di Hotel PIK Avenue Jakarta. Sebagai perwakilan Provinsi Papua, Stand Kopi Mulia menjadi pusat perhatian pengunjung, suatu yang sangat membanggakan kopi biji (green coffee) mulia dibandrol dengan harga yang cukup tinggi Rp. 250.000 perkilogram ungkap Yanius Telenggen.
Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Dinas LHPP Sulbiah Salam, S.Hut., M.KP menambahkan bahwa Hasil Kopi ini adalah salah satu bukti keberhasilan pemanfaatan dana Otsus Papua dalam pembinaan petani untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Puncak Jaya. Selain itu kami ingin memperkenalkan cita rasa khas kopi Arabika Organik Puncak Jaya yang aromanya sangat harum dan tidak kalah dengan daerah pegunungan lainnya di Papua. Kopi ini murni hasil dari masyarakat, yang berasal dari beberapa distrik diantaranya Mulia, Mewoluk, Yamo sampai ke Ilu. Dengan kegiatan festival ini, sekali lagi kami akan buktikan bahwa kopi mulia patut diperhitungkan sebagai kopi yang nikmat, harum dengan rasa yang sangat enak.
Akhir wawancara, Yanius Telenggen mengatakan bahwa Kopi Mulia ini telah lama dikonsumsi oleh para penikmat kopi khususnya bagi warga Puncak Jaya maupun masyarakat luar dan telah menjadi oleh-oleh wajib bagi para tamu yang berkunjung ke Mulia. Kopi Mulia juga telah dipasarkan pada kios/toko resmi di Kota Mulia dan kedai kopi di Bandara Mulia, saat ini sedang dijejaki pemasarana ke luar Mulia di pusat-pusat oleh-oleh Khas Papua maupun pada cafe-cafe di Jayapura. (Kominfo PJ.bi)