Mulia,PUNCAKJAYAKAB.GO.ID BKM Al-Mujahidin Mulia Kabupaten Puncak Jaya, menyelenggarakan pesantren kilat bagi remaja masjid dengan Thema : Membentuk Generasi Islam Cerdas di Hati, Perkataan dan Perbuatan dalam rangka menambah wawasan keislaman khususnya dalam masalah Aqidah muamalah, tajwid dan kesehatan. Pesantren kilat Bulan Ramadhan 1443 H diselenggaran selama 3 hari (16-18) bertempat di Aula Masjid Al-Mujahidin Mulia, Sabtu (16/04/21)
Pelaksanaan pasantren kilat bagi remaja atas kerjasama BKM, Remaja Masjid dan MT Kharunnisa dibuka secara resmi oleh ketua BKM Al-Mujahidin Mulia H. Abdul Manan, SH. M.AP. Pesantren kilat ini diharapkan menumbuhkan rasa cita terhadap agamanya
“Pesantren kilat ramadhan ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa cinta kepada agamanya dan menjadikan remaja memahami agama dengan utuh tentang aqidah, muamalah, tajwid dan ilmu kesehatan. Adapun pemberi materi dalam pesantren Ramadhan ini diantaranya Ustadz Rahmatullah Bahar, M.Pd tentang ilmu tauhid dan muamalah, Ustadz Yusuf Hamzah, S.Pdi tentang aqidah dan akhlak, Ustadz Didit Nurhadi ilmu tajwid dan dr. Nasir Ruki tentang kesehatan remaja” jelas Abdul Manan.
Sebagai koordinator remaja masjid, Ustadz Yusuf Hamzah, S.Pdi menyampaikan pesantren kilat ini sebagai upaya pembinaan pemahaman agama remaja dalam menghadapi kehidupan global
“Pesantren kilat ini sebagai pembinaan remaja khususnya dalam ilmu agama dalam menangkal pengaruh negatif melalui peningkatan iman dan taqwa sebagai bekal dihari esok serta edukasi bagi remaja dalam pendalaman syariah khususnya bidang fikih, muamalat, ibadah, aqidah dan kesehatan” jelas Ustadz Yusuf.
Pesantren kilat diikuti oleh siswa dan siswi jenjang pendidikan SD-SMP dan SLTA
“Pesantren kilat ramadhan ini dikuti oleh siswa-siswi SD kelas V dan VI, SMP kelas VII-IX dan SLTA kelas X dan XI yang berjumlah 50 santri” tutur Ustadz Yusuf.
Para peserta pesantren kilat sangat antusias dan semangat dalam menguti proses pembelajaran, hal ini dikarenakan para pemberi materi sangat profesional dalam menghidupkan suasana kelas agar siswa tetap semangat dengan menerapkan metode ice breaking untuk mencarikan suasana kelas.
“Seorang pengajar dalam menyampaikan materi seorang guru atau mentor harus menggunakan metode mengajar agar menarik siswa untuk fokus dan mudah menyerap pelajaran, seperti methode ice breaking sebagai penyemangat santri agar suasana kelas lebih cair, tidak kaku dan tidak menimbulkan kejenuhan. Hal ini terbukti setelah saya beri materi, para santri bisa menangkap materi yang diberikan” jelas Ustadz Rahmatullah Bahar, M.Pd
Lanjut Ustadz Rahmatullah Bahar asal Kab. Lumajang Jawa Timur yang didatangkan khusus sebagai penceramah tetap selamat bulan ramadhan 1443 H, dalam pesantren kilat ini menyampaikan materi fiqih khususnya dalam hal thaharah.
“Kami menyampaikan materi fiqih khususnya masalah thaharah karena kami melihat anak-anak remaja dalam hal thaharah masih kurang memperhatikan masalah kesucian baik itu pakaian, kesucian dalam masjid dan tempat sholat serta cara wudhu yang benar” harap Ustadz Rahmatullah.
Untuk mengasah kemampuan santri dalam membaca kitab suci Alquran khususnya cara membaca Alquran yang benar, dibutuhkan kemampuan pengetahuan tentang ilmu tajwid, hal ini dikemukakan ustadz Didik Nurhadi.
“Dari pengamatan kami terhadap kemampuan anak-anak dalam membaca Alquran pada umumnya sudah baik rata-rata diatas 60%, agar para santri bisa membaca Alquran dengan baik dan benar, perlu mempelajari ilmu tajwid dan ini yang akan kami ajarkan kepada santri selama 3 hari ini” jelas Ustadz Didik Nurhadi.
Panitia menyadari bahwa, remaja sebagai generasi penerus harus sehat dan tangguh, untuk itu perlu dibekali ilmu kesehatan khususnya pemenuhan gizi sehat dan seimbang yang disampaikan oleh dr. Nasir Ruki.
“Makanan yang seimbang dan bergizi perlu diberikan anak sejak dini dalam menunjang pertumbuhan tinggi badan, pertumbuhan otak dan kesehatan tubuh. Semabagai anak remaja perlu banyak makan sayur-sayuran, ikan, daging dan telur sebagai sumber protein dan karbohidrat yang berasal dari nasi, ubi dan mie. Mengingat masa pertumbuhan anak itu sampai batas usia 17 tahun, perlu mendapat asupan makan yang bergizi” terang dr. Nasir. (KominfoPJ/MS).