Mulia (PUNCAKJAYAKAB.GO.ID) – Buah merah atau kuansu yang bernama latin Pandanus conoideus adalah salah satu buah yang banyak tumbuh di wilayah Provinsi Papua, karena suhu dingin dan diatas pegunungan, dan tanaman ini tumbuh di Kebun Kampung Muligambut Distrik Mulia atau tepatnya disamping Kebun Kopi Arabika Mulia, Rabu siang (16/02/2022).

Manfaat buah merah ini banyak dipercaya oleh masyarakat Suku Dani di Kabupaten Puncak Jaya Provinsi Papua dapat mengobati berbagai penyakit dan baik bagi kesehatan.

Foto Diskominfo PJ

Salah satu petani yang bisa ditemui yaitu Welinus Bella, ia menuturkan, buah merah ini bisa dimakan langsung atau direbus dan dipanggang.

“Di Kabupaten Puncak Jaya Papua, buah merah biasanya dikonsumsi dengan cara dimakan langsung atau diolah dengan cara direbus atau dipanggang,” tutur Welinus Bella.

Ia menjelaskan, tanaman buah merah ini tumbuh dalam enam bulan sekali, dan dijual dengan harga Rp. 50.000 per satu buah kalau tidak musim, sedangkan kalau musim bisa dijual Rp. 50.000 per dua buah.

“Tanaman buah merah ini tumbuh dalam enam bulan sekali, dan saya jual dengan harga Rp. 50.000 per satu buah kalau tidak musim, sedangkan kalau musim bisa dijual Rp. 50.000 per dua buah,” jelas Welinus Bella.

Bahkan, Tanaman Buah Merah ini bisa menjadi saus merah kental dan minyaknya bisa sebagai penyedap makanan.

“Biji dan daging buah yang telah ditumbuk bisa dicampur dengan air, lalu disaring untuk menghasilkan saus merah kental sebagai bumbu masakan dan minyak ekstrak buah merah juga digunakan sebagai penyedap makanan dan pewarna alami,” tandas Welinus Bella.

Selain sebagai makanan, buah merah juga dimanfaatkan oleh masyarakat Papua sebagai obat tradisional dan dipercaya mampu meningkatkan stamina dan daya tahan tubuh terhadap berbagai penyakit.

Foto Diskominfo PJ

“Buah merah juga dimanfaatkan masyarakat Papua sebagai obat tradisional mencegah kanker, mencegah diabetes, mencegah tekanan darah tinggi dan penyakit lain yang terkait, menjaga kesehatan mata dan membantu mencegah HIV/AIDS dan hepatitis B,” tegas Welinus Bella.

Semantara itu, Welinus Bella bercerita, pada tahun 2019 dirinya pergi ke Kota Makassar dengan membawa 10 bibit tanaman Buah Merah untuk ditanam di Kabupaten Maros Provinsi Sulawesi Selatan, namun, saat dirinya kembali lagi pada tahun 2021, semua tanamannya mati semua karena cuaca panas.

“Di tahun 2019 saya pergi ke Kota Makassar dengan membawa 10 bibit tanaman Buah Merah untuk ditanam di Jalan Parakan Kabupaten Maros Provinsi Sulawesi Selatan, namun, saat saya kembali lagi tahun 2021, semua tanaman saya mati semua karena cuaca panas, dan Buah Merah ini hanya bisa hidup di suhu dingin yaitu Provinsi Papua,” cerita Welinus Bella. (KominfoPJ/Hari).